Peradaban yang
terdahulu sekali dianggap mulai didaerah hulu sungai Indus kurang lebih 3.000
tahun dulu. Kira-kira 35 tahun yang lalu Dikawasan pemeriksaan kebudayaan kuno
di India telah mengadakan penggalian dekat kampung Mohenjo-Daro dan Harappa
dipinggir sungai Indus. Didalam penggalian-penggalian itu didapati rupa-rupa
barang yang ajaib, umpamanya barkakas-berkakas, perabotan-perabotan rumah,
perhiasan-perhiasan, sisa gedung-gedung dan Istana yang menunjukan suatu
keadaban yang tinggi dan menyamai kultur di Mesir, Ur dan Kreta dizaman
Purbakala. Berhubung dengan tempat penggalian itu masa yang dulu-dulu itu
dinamakan peradaban Mohenjo-Daro.
Sejarah
politik India sebetulnya sudah mulai sejak perang antara keluarga Kurawa dan
Pandawa sebagai diceritakan dalam kitab epos Mahabhrata. Perang itu mungkin
terjadi diantara 2.000 dan 3.000 tahun sebelum tarich masehi.
Keterangan-keterangan juga memenuhi syarat-syarat ilmu sejarah sampai sekarang
belum didapati. Didalam kitab Mahabhrat tidak disebut tahun-tahun atau
perhitungan-perhitungan waktu yang dapat dipergunakan untuk mengira atau
menetapkan amasa terjadinya peristiwa-peristiwa yang tersebut didalamya. Sampai
abad ke-7 senelum tarich masehi sejarah bangsa India boleh dikatakan masih
tersimpan dalam peringatan sebagai leluri (overlevering) yaitu berita-berita
yang disampaikan dengan lisan oleh suatu turunan yang berikut dari abad keabad.
Akan tetapi sejak abad yang ke-7 mulailah terdapat keterangan-keterangan yang
berasal dari abad itu juga dan layak dapat dipercayai, sebab kepandaian menulis
pada masa itu sudah ada.
Sumber-sumber
yang sedikit itu terutama mengenai agama dan kepercayaan. Dari berita-berita
tentang Gautama Budha dan Mahavira yang mengembangkan agama Jainisme didapatlah
keterangan-keterangan yang meskipun tidak lengkap, akan tetapi mengandung
petunjuk-petunjuk untuk mengetahui keadaan umum di India, terutama dibagian
Utara dan Lembah sungai Gangga.
Tentang
bangsa-bangsa asli yang mendiami India dimasa Purbakala kita hanya dapat
mengira saja. Yang pasti ialah nahwa bagian utara dan lembah sungai gangga yang
berbatas dengan pegunungan Himalaya dan daratan tinggi Deccan, dimasa
tertulisnya kitab-kitab suci Hindu, telah didiami oleh bangsa Arya. Bangsa itu
berwarna putih, tubuhnya besar dan kuat. Mereka berasal dari Asia Tengah dan
kemudian hari menduduki Iran, Mesopotamia dan Eropa Selatan. Sebagian dari
bangsa itu pindah dari Iran ke India melalui pegunungan Hindu Kush dan
menaklukkan bangsa asli didaerah Punjab atau Neheri Lima Sungai. Penduduk asli
dihalaukan mereka itu kesebalah selatan. Lambat laun bangsa Arya itu bercampur
dengan bangsa asli dari bagian India Tengah dan Selatan, ialah bangsa Dravida
yang berwarna hitam. Kebudayaan bangsa Dravida mungkin lebih tua lagi dari pada
kebudayaan bangsa Arya, akan tetapi sejarah bangsa asli itu dizaman purbakal
belum dapat diselidiki dengan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu benarlah
nasehat Prof. Pillai yang berpendapat bahwa sampai sekarang sejarah bangsa Arya
itu terlalu dipentingkan, sedang sejarah bangsa Dravida dan bangsa-bangsa lain
di India kurang mendapat perhatian. Sebaliknya hendaklah diselidiki lebih dulu
sejarah bangsa Dravida di India Tengah dan Selatan dan bangsa-bangsa lain,
sebelum bangsa Arya memasuki India.
Akan tetapi
sampai sekarang pengetahuan tentang sejarah bangsa Arya itu lebih lengkap dan
lebih terang daripada sejarah bangsa-bangsa India asli dizaman purbakala.
Bangsa Dravida lama kelamaan dipengaruhi oleh bangsa Arya, sehingga terjadilah
percampuran kebudayaan dan agama baru. Yang menyebarkan agama Brahma kedaerah
selatan ialah seorang Agastya. Dalam agama Hindu terdapat berbagai
kepercayaan-kepercayaan, nama-nama dewa dan lain-lain yang nyata diambil dari
kebudayaan Dravida asli. Terang sekali bahwa peraturan pemerintahan desa di
India berdasar pada aturan-aturan yang diadakan oleh bangsa Dravida.
Aturan-aturan itu rupanya dibawa oleh bangsa Hindu juga ke Jawa waktu mereka
membentuk pemerintahan dipulau ini. Dalam abad-abad berikut peraturan-peraturan
desa itu deteruskan oleh pemerintah Hindustan, Inggris dan India sampai
sekarang.
Menurut teori
Hall seorang ahli Inggris, perhubungan antara negri Dravida dengan Sumeria dan
Chaldea di Persia dizaman purbakala sudah ada. Ini nyata dari macam-macam
peni9nggalan yang terdapat dari penggalian-penggalian didaerah Ur. Ia
berpendapat bahwa orang Sumeria itu berasal dari India Selatan dan termasuk
suatu cabang bangsa Dravida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar