Rabu, 07 November 2012

Zaman Veda Periodic



Peradaban yang terdahulu sekali dianggap mulai didaerah hulu sungai Indus kurang lebih 3.000 tahun dulu. Kira-kira 35 tahun yang lalu Dikawasan pemeriksaan kebudayaan kuno di India telah mengadakan penggalian dekat kampung Mohenjo-Daro dan Harappa dipinggir sungai Indus. Didalam penggalian-penggalian itu didapati rupa-rupa barang yang ajaib, umpamanya barkakas-berkakas, perabotan-perabotan rumah, perhiasan-perhiasan, sisa gedung-gedung dan Istana yang menunjukan suatu keadaban yang tinggi dan menyamai kultur di Mesir, Ur dan Kreta dizaman Purbakala. Berhubung dengan tempat penggalian itu masa yang dulu-dulu itu dinamakan peradaban Mohenjo-Daro.
Sejarah politik India sebetulnya sudah mulai sejak perang antara keluarga Kurawa dan Pandawa sebagai diceritakan dalam kitab epos Mahabhrata. Perang itu mungkin terjadi diantara 2.000 dan 3.000 tahun sebelum tarich masehi. Keterangan-keterangan juga memenuhi syarat-syarat ilmu sejarah sampai sekarang belum didapati. Didalam kitab Mahabhrat tidak disebut tahun-tahun atau perhitungan-perhitungan waktu yang dapat dipergunakan untuk mengira atau menetapkan amasa terjadinya peristiwa-peristiwa yang tersebut didalamya. Sampai abad ke-7 senelum tarich masehi sejarah bangsa India boleh dikatakan masih tersimpan dalam peringatan sebagai leluri (overlevering) yaitu berita-berita yang disampaikan dengan lisan oleh suatu turunan yang berikut dari abad keabad. Akan tetapi sejak abad yang ke-7 mulailah terdapat keterangan-keterangan yang berasal dari abad itu juga dan layak dapat dipercayai, sebab kepandaian menulis pada masa itu sudah ada.
Sumber-sumber yang sedikit itu terutama mengenai agama dan kepercayaan. Dari berita-berita tentang Gautama Budha dan Mahavira yang mengembangkan agama Jainisme didapatlah keterangan-keterangan yang meskipun tidak lengkap, akan tetapi mengandung petunjuk-petunjuk untuk mengetahui keadaan umum di India, terutama dibagian Utara dan Lembah sungai Gangga.
Tentang bangsa-bangsa asli yang mendiami India dimasa Purbakala kita hanya dapat mengira saja. Yang pasti ialah nahwa bagian utara dan lembah sungai gangga yang berbatas dengan pegunungan Himalaya dan daratan tinggi Deccan, dimasa tertulisnya kitab-kitab suci Hindu, telah didiami oleh bangsa Arya. Bangsa itu berwarna putih, tubuhnya besar dan kuat. Mereka berasal dari Asia Tengah dan kemudian hari menduduki Iran, Mesopotamia dan Eropa Selatan. Sebagian dari bangsa itu pindah dari Iran ke India melalui pegunungan Hindu Kush dan menaklukkan bangsa asli didaerah Punjab atau Neheri Lima Sungai. Penduduk asli dihalaukan mereka itu kesebalah selatan. Lambat laun bangsa Arya itu bercampur dengan bangsa asli dari bagian India Tengah dan Selatan, ialah bangsa Dravida yang berwarna hitam. Kebudayaan bangsa Dravida mungkin lebih tua lagi dari pada kebudayaan bangsa Arya, akan tetapi sejarah bangsa asli itu dizaman purbakal belum dapat diselidiki dengan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu benarlah nasehat Prof. Pillai yang berpendapat bahwa sampai sekarang sejarah bangsa Arya itu terlalu dipentingkan, sedang sejarah bangsa Dravida dan bangsa-bangsa lain di India kurang mendapat perhatian. Sebaliknya hendaklah diselidiki lebih dulu sejarah bangsa Dravida di India Tengah dan Selatan dan bangsa-bangsa lain, sebelum bangsa Arya memasuki India.
Akan tetapi sampai sekarang pengetahuan tentang sejarah bangsa Arya itu lebih lengkap dan lebih terang daripada sejarah bangsa-bangsa India asli dizaman purbakala. Bangsa Dravida lama kelamaan dipengaruhi oleh bangsa Arya, sehingga terjadilah percampuran kebudayaan dan agama baru. Yang menyebarkan agama Brahma kedaerah selatan ialah seorang Agastya. Dalam agama Hindu terdapat berbagai kepercayaan-kepercayaan, nama-nama dewa dan lain-lain yang nyata diambil dari kebudayaan Dravida asli. Terang sekali bahwa peraturan pemerintahan desa di India berdasar pada aturan-aturan yang diadakan oleh bangsa Dravida. Aturan-aturan itu rupanya dibawa oleh bangsa Hindu juga ke Jawa waktu mereka membentuk pemerintahan dipulau ini. Dalam abad-abad berikut peraturan-peraturan desa itu deteruskan oleh pemerintah Hindustan, Inggris dan India sampai sekarang.
Menurut teori Hall seorang ahli Inggris, perhubungan antara negri Dravida dengan Sumeria dan Chaldea di Persia dizaman purbakala sudah ada. Ini nyata dari macam-macam peni9nggalan yang terdapat dari penggalian-penggalian didaerah Ur. Ia berpendapat bahwa orang Sumeria itu berasal dari India Selatan dan termasuk suatu cabang bangsa Dravida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar